Palangka Raya,
16 April 2015 MIN Bereng Bengkel menjadi tuan rumah kegiatan KKG yang secara
rutin diselenggarakan setiap bulan bergiliran dari 10 madrasah yang ada di Gugus
I. Dalam laporannya pada acara pembukaan kepala MIN Bereng Bengkel selaku tuan rumah, Abdullah
T., S. Ag menyampaikan bahwa KKG kali
ini membahas materi pelajaran Al-Qur’an
Hadis dan Bahasa Arab. Mengingat dari hasil Ujian Akhir Madrasah dari beberapa
tahun yang telah lalu nilai Bahasa Arab selalu anjluk dan Pembelajaran
Al-Qur’an pun harus terus diperhatikan. Kegiatan KKG ini diikuti oleh 26 peserta sebagai guru pemegang bidang studi Bahasa Arab
dan Al-Qur’an Hadis dan dua nara sumber yaitu
Sarni, S. Pd. I dari MIS Islamiah dan Ustadz Rijani dari MIS NU bentuk
kegiatan ini selain pembelajaran materi juga sharing dari peserta yang tujuannya
untuk meningkatkan kompetensi guru. Dalam
kesempatan itu pula oleh kepala madrasah kepada kemenag, bahwa status
kepemilikan tanah atas bangunan MIN
Bereng Bengkel adalah pinjaman untuk itu
perlu perhatian dari semua unsur yang terkait guna masa depan MIN Bereng
Bengkel.
Drs. H. Ahmad
Baihaqi, M. AP dalam sambutannya menyampaikan Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis
dan Bahasa Arab merupakan basis pendidikan agama Islam, saat ini hasil dari pengembangan
pendidikan agama Islam yang salah satunya dibidang Al-Qur’an telah mengalami peningkatan yang
ditandai dengan munculnya hafidz/hafidzah, hal ini bisa dilihat banyaknya
peserta STQ tingkat provinsi yang dilaksanakan di Sukamara kemaren, pada bidang
tahfidz 1 juz dan 5 juz dimana STQ tersebut sebelumnya diselengggarakan
ditingkat kota dan kabupaten serta tingkat kecamatan berbeda dangan STQ atau
MTQ masa-masa lalu. Peserta pada bidang
tahfidz sulit dicari sedangkan pada masa sekarang ini sudah banyak dimana
panitia STQ membatasi peserta menimbang
banyaknya pendaftar yang ingin ikut serta dalam perhelatan tersebut. Ditingkat
madrasah pun hasil pengembangan pembelajaran Al-Qura’n ini mengalami
peningkatan khususnya di kota Palangka Raya seperti MIN Pahandut, MIN langkai
dan MIS Hidayatul Muhajhirn telah menunjukkan hasil dimana siswa dibawah kelas III sudah banyak
hafal surah Yasin. Pada bidang Bahasa Arab beliau juga menegaskan sangat penting karena dengan paham dan
mengerti bahasa Arab akan mudah membentuk akidah siswa misalnya saja ketika
membaca bacaan shalat anak akan mengerti arti, maksud dan tujuan yang dibaca,
juga dalam modal untuk memperdalam pengetahuan agama Islam yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadis. Ini menunjukkan peran guru sangat besar dalam menghasilkan
generasi penerus, untuk itu selain menguasai pengajaran dalam mendidik guru juga
harus bisa memberikan contoh misalnya saja dalam mengaji bukan hanya menyuruh tapi juga
melaksanakannya agar aura seorang guru benar-benar terlihat oleh anak didik.
Terkait status tanah Drs. H. Baihaki, M. AP menyampaikan akan terus
diperjuangkat baik dari sisi yang terkait dengan kewenangan tanah yang saat ini
ditempati oleh MIN Bereng Bengkel yakni pemerintah Kota Palangka Raya maupun dari
sisi penganggaran untuk membelian Lahan baru.
Dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan
setelah acara pembukaan Ustadz Rijani sebagai mentor Bahasa Arab menekankan
bahwa perlu enovasi dan kreasi dari guru untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, selain juga penguasaan materi juga perlu diketahui
bahwa pembelajaran Bahasa Arab ada rumus rumus tertentu di mana dengan rumus
tersebut siswa hanya dengan melihat satu atau dua kata pada item soal maka akan
mampu menjawab soal dengan benar. “saya tidak bisa memberikan rumus tersebut
pada pelatihan kali ini karena perlu waktu dan pengenalan lebih jauh” kata
Ustadz Rijani alumnus pondok pesantren tersebut. Sedangkan Sarni, S. Pd. I
menyampaikan
bahwa saat ini tehnologi informasi terus berkembang pesat untuk itu para guru
harus terus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dan dapat
menggunakannya guna menunjang pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Sementara itu
Tugimah, S. Pd. I sebagai peserta dari MIN Bereng Bengkel mengatakan bahwa
kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan intensitasnya baik dari segi
pertemuannya, pematerinya dan lain-lainnya apalagi Madrasah saat ini sudah
menerapkan
absensi Finger Print di mana ada waktu luang setelah anak-anak pulang maka
kepala Madrasah perlu menganggarkan dan menjadwalkan kegiatan –kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi guru apakah itu intern madrasah atau kelompok kerjasama
antar madrasah. (Rudy Heriyanto).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar