Minggu, 10 Mei 2015

KKG GUGUS-I DI MIN BERENG BENGKEL DIBUKA OLEH KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PALANGKA RAYA



Palangka Raya, 16 April 2015 MIN Bereng Bengkel menjadi tuan rumah kegiatan KKG yang secara rutin diselenggarakan setiap bulan  bergiliran dari 10 madrasah yang ada di Gugus I. Dalam laporannya pada acara pembukaan kepala  MIN Bereng Bengkel selaku tuan rumah, Abdullah T., S. Ag menyampaikan bahwa  KKG kali ini membahas materi pelajaran  Al-Qur’an Hadis dan Bahasa Arab. Mengingat dari hasil Ujian Akhir Madrasah dari beberapa tahun yang telah lalu nilai Bahasa Arab selalu anjluk dan Pembelajaran Al-Qur’an pun harus terus diperhatikan. Kegiatan KKG  ini diikuti oleh 26 peserta  sebagai guru pemegang bidang studi Bahasa Arab dan Al-Qur’an Hadis dan dua nara sumber yaitu  Sarni, S. Pd. I dari MIS Islamiah dan Ustadz Rijani dari MIS NU bentuk kegiatan ini selain pembelajaran materi juga sharing dari peserta yang tujuannya untuk meningkatkan kompetensi  guru. Dalam kesempatan itu pula oleh kepala madrasah kepada kemenag,  bahwa status  kepemilikan tanah atas  bangunan MIN Bereng Bengkel adalah pinjaman  untuk itu perlu perhatian dari semua unsur yang terkait guna masa depan MIN Bereng Bengkel.

Drs. H. Ahmad Baihaqi, M. AP dalam sambutannya menyampaikan Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis dan Bahasa Arab merupakan basis pendidikan agama Islam, saat ini hasil dari pengembangan pendidikan agama Islam yang salah satunya dibidang  Al-Qur’an telah mengalami peningkatan yang ditandai dengan munculnya hafidz/hafidzah, hal ini bisa dilihat banyaknya peserta STQ tingkat provinsi yang dilaksanakan di Sukamara kemaren, pada bidang tahfidz 1 juz dan 5 juz dimana STQ tersebut sebelumnya diselengggarakan ditingkat kota dan kabupaten serta tingkat kecamatan berbeda dangan STQ atau MTQ masa-masa lalu. Peserta pada bidang tahfidz sulit dicari sedangkan pada masa sekarang ini sudah banyak dimana panitia STQ membatasi peserta  menimbang banyaknya pendaftar yang ingin ikut serta dalam perhelatan tersebut. Ditingkat madrasah pun hasil pengembangan pembelajaran Al-Qura’n ini mengalami peningkatan khususnya di kota Palangka Raya seperti MIN Pahandut, MIN langkai dan MIS Hidayatul Muhajhirn telah menunjukkan hasil  dimana siswa dibawah kelas III sudah banyak hafal surah Yasin. Pada bidang Bahasa Arab beliau juga menegaskan  sangat penting karena dengan paham dan mengerti bahasa Arab akan mudah membentuk akidah siswa misalnya saja ketika membaca bacaan shalat anak akan mengerti arti, maksud dan tujuan yang dibaca, juga dalam modal untuk memperdalam pengetahuan agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Ini menunjukkan peran guru sangat besar dalam menghasilkan generasi penerus, untuk itu selain menguasai pengajaran dalam mendidik guru juga harus bisa memberikan contoh misalnya saja dalam mengaji bukan hanya menyuruh tapi juga melaksanakannya agar aura seorang guru benar-benar terlihat oleh anak didik. Terkait status tanah Drs. H. Baihaki, M. AP menyampaikan akan terus diperjuangkat baik dari sisi yang terkait dengan kewenangan tanah yang saat ini ditempati oleh MIN Bereng Bengkel yakni pemerintah Kota Palangka Raya maupun dari sisi penganggaran untuk membelian Lahan baru.
Dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan setelah acara pembukaan Ustadz Rijani sebagai mentor Bahasa Arab menekankan bahwa perlu enovasi dan kreasi dari guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, selain juga penguasaan materi juga perlu diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Arab ada rumus rumus tertentu di mana dengan rumus tersebut siswa hanya dengan melihat satu atau dua kata pada item soal maka akan mampu menjawab soal dengan benar. “saya tidak bisa memberikan rumus tersebut pada pelatihan kali ini karena perlu waktu dan pengenalan lebih jauh” kata Ustadz Rijani alumnus pondok pesantren tersebut. Sedangkan Sarni, S. Pd. I menyampaikan bahwa saat ini tehnologi informasi terus berkembang pesat untuk itu para guru harus terus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dan dapat menggunakannya guna menunjang pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Sementara itu Tugimah, S. Pd. I sebagai peserta dari MIN Bereng Bengkel mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan intensitasnya baik dari segi pertemuannya, pematerinya dan lain-lainnya apalagi Madrasah saat ini sudah menerapkan absensi Finger Print di mana ada waktu luang setelah anak-anak pulang maka kepala Madrasah perlu menganggarkan dan menjadwalkan kegiatan –kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru apakah itu intern madrasah atau kelompok kerjasama antar madrasah. (Rudy Heriyanto).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar